Prospek Saham BUMI Jangka Panjang – Sebagai seorang Investor, tentu Anda berharap apabila kegiatan investasi mampu menjaga serta memperbesar nilai kekayaan secara optimal. Itulah mengapa banyak orang mencoba mencari tahu tentang saham BUMI.
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merupakan sebuah perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mengingat komoditas batu bara sedang naik daun, maka wajar apabila muncul pertanyaan tentang prospek saham BUMI jangka panjang.
Berbagai analisa mengenai prospek saham BUMI jangka panjang pun mulai muncul di ranah publik. Masalahnya, pertimbangan positif serta negatif sama-sama hadir di beberapa informasi sehingga tidak jarang membuat investor cukup pusing.
Lantas, bagaimana masa depan saham BUMI? Kemudian, apakah BUMI pernah bagi dividen? Segala jawaban atas pertanyaan tadi dapat diketahui setelah Anda menyimak prospek saham BUMI jangka panjang di bawah ini.
Profil Saham BUMI
BUMI merupakan sebuah Ticker Saham untuk sebuah perusahaan bernama PT Bumi Resources Tbk. Lantas, saham BUMI bergerak di bidang apa? Saham BUMI bergerak di sektor komoditas bidang pertambangan Batu Bara.
Segala aktivitas eksplorasi hingga produksi batu bara BUMI merupakan bagian dari Bakrie Group. Itulah mengapa nama PT Bumi Resources Tbk cukup besar di kalangan investor bahkan harganya sempat melambung tinggi di masa lampau.
Adapun beberapa informasi penting mengenai saham BUMI untuk diketahui para investor, sebagai berikut.
1. IPO Saham BUMI
Saham BUMI pertama kali melakukan IPO di tanggal 30 Juli 1990 silam. Pihak pengelola perusahaan melantai di Bursa Saham Indonesia dengan harga Rp 4.500 per lembar dan saham beredar mencapai 10 Miliar lembar.
Selama perjalanannya di BEI, harga saham BUMI memang kerap mengalami dinamika. Puncaknya adalah ketika sebagian besar negara mengalami krisis komoditas batu bara sehingga saham BUMI turut mengalami imbas positifnya.
2. Komposisi Stockholder
Sempat terpuruk selama bertahun-tahun, akhirnya di tahun 2022 harga saham BUMI mulai menunjukan pergerakan. Diketahui per bulan Desember di tahun terkait, setidaknya harga saham BUMI berada di Rp 168 per lembar dengan komposisi publik mencapai 75,21%.
3. Dividen Saham BUMI Jangka Panjang
Selama melantai di BEI, saham BUMI memang sempat rutin membagikan dividen. Namun aktivitas pembagian dividen tersebut terakhir diketahui pada tahun 2012 dengan nominal DPS Rp 14,31 per lembar.
Setelah itu, aktivitas pembagian dividen saham BUMI belum terdengar lagi sampai sekarang. Tentu hal tersebut membuat banyak pihak mulai membandingkan emiten ini dengan beberapa saham yang bagi dividen 4 kali setahun.
Namun terdapat penjelasan logis dimana sebelumnya saham BUMI sempat memiliki nominal utang cukup tinggi. Alhasil, perusahaan belum bisa membagikan dividen sampai nominal utangnya dirasa cukup normal.
Kabar baiknya, nominal utang saham BUMI sudah ditekan secara agresif sampai lunas secara keseluruhan. Hal tersebut tentu tidak lepas dari tingginya permintaan ekspor batu bara serta masuknya investor baru di dalam perusahaan.
4. Lo Kheng Hong Beli Saham Bumi
Nama saham BUMI semakin besar dan santer diperbincangkan oleh para pelaku pasar modal setelah Bapak Value Investor Indonesia, yaitu Lo Kheng Hong juga sempat membeli saham BUMI.
Bahkan selama melakukan investasi tersebut, Bapak Lo Kheng Hong harus merasakan pahitnya ketika saham BUMI mengalami penurunan harga signifikan, tepatnya di nominal Rp 50,00 per lembar.
Kebanyakan orang tentu akan merasa panik sendiri ketika melihat investasi yang dimiliki mengalami kerugian cukup besar. Namun dengan kesabaran, keyakinan, serta analisa mumpuni, Bapak Lo Kheng Hong mampu keluar dari kerugian setelah rutin melakukan Averaging Down di nominal harga tersebut.
Fundamental Saham BUMI Jangka Panjang
Bicara soal prospek saham BUMI jangka panjang, tentu tidak bisa dilepaskan dari analisa fundamental secara menyeluruh. Apalagi ketika kebutuhan investasinya berorientasi pada masa depan. Lantas, bagaimana hasil analisa fundamentalnya?
Melansir dari aplikasi RTI Business, setidaknya saham BUMI memiliki beberapa statistik kunci untuk diperhatikan, sebagai berikut.
1. Valuasi Saham BUMI
Berdasarkan laba perusahaan saat artikel dibuat dan harga saham BUMI terkini, maka muncullah informasi valuasi di bawah ini.
- Price Earnings Ratio (PER): 21.16x
- Price Sales Ratio (PSR): 1,95x
- Price to Book Value Ratio (PBVR): 2,14x
- Price Cash Flow Ratio (PCFR): -12,58x
Berdasarkan data saham BUMI di atas, dapat disimpulkan apabila angka PER cukup tinggi untuk sebuah saham. Kemudian berdasarkan angka PBVR, saham BUMI juga cukup tinggi. Terakhir, adanya rasio minus pada PCFR bisa menandakan bahwa perusahaan sedang menggunakan kas yang tersedia guna melakukan pengembangan kegiatan operasional.
2. Profitabilitas Saham BUMI
Selain valuasi, ada juga profitabilitas saham BUMI yang diperoleh berdasar kinerja keuangan (saat artikel terbit) sebagai berikut.
- Gross Profit Margin (GPM): 12,26%
- Operating Profit Margin (OPM): 7,71%
- Net Profit Margin (NPM): 9,23%
- Return on Equity (ROE): 10,14%
Berdasarkan data saham BUMI di atas, setidaknya terdapat kesimpulan mengenai profitabilitas emiten satu ini. Persentase NPM memang cukup tinggi di atas rata-rata, yaitu 5%. Tetapi Anda perlu memperhatikan kembali saham BUMI ini.
Apabila disimak secara seksama, persentase NPM lebih besar dari OPM. Artinya, pendapatan bersih PT Bumi Resources Tbk tidak murni diperoleh dari aktivitas operasionalnya saja sehingga perlu menjadi perhatian.
Terdapat indikasi bahwa sejumlah keuntungan juga diperoleh melalui hasil investasi di perusahaan lain maupun penjualan aset. Alhasil, persentase NPM lebih besar daripada OPM. Bahkan keuntungan tadi juga berpengaruh ke persentase ROE sehingga angkanya ideal lebih dari 10%.
3. Liquiditas Saham BUMI
Informasi fundamental saham BUMI juga tidak berhenti sampai beberapa hal di atas. Bahkan terdapat detail persentase Liquiditas saham BUMI sebagai berikut.
- Debt Equity Ratio (DER): 94,67%
- Cash Ratio (CR): 10,40%
- Quick Ratio (QR): 82,81%
- Current Ratio (CRR): 86,49%
Saham BUMI memang dahulu terkenal dengan jumlah hutangnya yang cukup tinggi. Kemudian melalui rasio DER di atas, bisa dilihat ternyata angkanya berhasil ditekan bahkan sampai di bawah 100% (lebih tepatnya 94,67%).
Rendahnya persentase rasio hutang tersebut tentu tidak terlepas dari masuknya Salim Group di saham BUMI. Alhasil, PT Bumi Resources Tbk memiliki secercah harapan untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Setelah mengetahui beberapa analisa fundamental saham BUMI di atas, apakah Anda berminat untuk memiliki posisi harga? Tentu semua keputusan bisa diungkap secara mantap setelah mengetahui prospek jangka panjang emiten.
Harga Wajar Saham BUMI Jangka Panjang
Informasi mengenai harga wajar memang sering dijadikan sebagai patokan bagi para investor ketika hendak memilih sebuah saham. Lantas, berapa harga wajar saham BUMI? Sampai saat ini harga wajar saham BUMI belum diketahui karena pada dasarnya analisa setiap investor cukup berbeda satu sama lainnya.
Prospek Saham BUMI Jangka Panjang
Setelah mengetahui beberapa informasi penting mengenai saham BUMI, maka tibalah saatnya untuk memahami tentang prospek di masa depan. Adanya pengetahuan mengenai prospek jangka panjang BUMI tentu dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan.
Lantas, bagaimana prospek saham BUMI jangka panjang? Apabila dilihat melalui kinerja keuangan (setidaknya saat artikel terbit) prospek saham BUMI di masa depan cukup baik. Apalagi PT Bumi Resources Tbk sudah terlepas dari jerat utang sehingga kinerja positif kemungkinan bisa diraih di masa depan jangka panjang.
Namun perlu diingat apabila analisa prospek di atas bukan rekomendasi jual beli saham BUMI. Pasalnya setiap keputusan membutuhkan analisa lebih lanjut supaya tidak menimbulkan kerugian jangka panjang.
Akhir Kata
Itulah tadi beberapa informasi mengenai prospek saham BUMI jangka panjang. Namun semua keputusan jual maupun beli tetap harus dilakukan berdasarkan analisa pribadi. Apabila masih membutuhkan informasi saham lainnya, cek segera www.investasiin.com.
Sumber Gambar: Admin Investasiin, Pinterest.com